Friday, November 29, 2013

Refleksi: 1 Desember Yang Penuh Damai

Pagi hari ditanggal 1 Desember, saya agak lupa ditahun berapa, yang saya ingat saat itu bukan jamannya Pak Harto dan saat itu Bapak Theys Eluay seorang "Martir Papua" belum dibunuh oleh anggota kopassus. Jika Soeharto lengser tahun 1998 dan Theys Eluay dibunuh dibulan november 2001, maka kemungkinan saat itu tahun 1999 atau tahun 2000.

Pagi itu sangat ramai, kira-kira pukul 06.00, rumah saya memang tepat dipinggir jalan dan dekat dengan persimpangan ke arah kota Jayapura, sehingga saya melihat ribuan orang berjalan menuju kota Jayapura, mereka sedang berjalan ke taman IMBI, tepatnya di depan gedung kesenian Jayapura untuk mengikuti peringatan tanggal 1 Desember dan pengibaran bendera Bintang Kejora. Waktu itu almarhum Bapak saya, Bapak Erens Bonay, seorang pensiunan TNI, seorang veteran perang dan seorang saksi/pelaksana PEPERA di Papua, bergabung dengan kerumunan tersebut dan berjalan menuju kota jayapura, sayapun segera bergegas mengikuti bapak berjalan dipagi hari itu, kami juga ingin mengikuti peringatan hari yang spesial bagi orang Papua itu.

Sunday, November 24, 2013

Efek Rumah Kaca (Green House Effect) Menjaga Kelangsungan Hidup Manusia

Efek rumah kaca (green House Effect) selama ini menyandang predikat negatif di mata masyarakat. Sebenarnya adanya efek rumah kaca di bumi, sangat membantu kelangsungan hidup manusia. Untuk mengetahui apa itu efek rumah kaca sebaiknya kita mengetahui dulu asal-usul istilah "Efek rumah kaca".

Green House atau yang sering diiterjemahkan sebagai "Rumah Kaca" sesungguhnya adalah benar-benar rumah dari kaca (glass/plastic) yang juga terlihat berwarna hijau. Rumah kaca di-desain manusia yang ingin berkebun di daerah yang mengalami musim dingin, cuaca yang dingin disiasati dengan membangun "rumah kaca". Tumbuhan pada rumah kaca ini akan menerima sinar matahari pada siang hari, sinar matahari menembus melalui kaca namun energi panas tetap terjaga di dalam ruangan yang didesain sedemikian rupa karena energi tersebut kemudian terperangkap di dalam rumah kaca dengan bantuan gas-gas rumah kaca (greenhouse gasses), suhu didalam rumah kaca akan lebih hangat dibanding suhu diluarnya. Hal ini yang dianalogikan sebagai Green House Effect atau Efek Rumah Kaca. Rumah ini terlihat berwarna hijau dari jauh akibat tumbuhan hijau didalamnya.

Sunday, November 10, 2013

Alkohol, Awal Mula Kutuk

Ilustrasi (foto : http://prepperrecon.com)
Dalam kitab kejadian pasal 9, bercerita mengenai masa tua Nuh setelah air bah surut, sepertinya Nuh mempunyai kebun anggur, saat itu alkitab bercerita bahwa Nuh terlalu banyak minum anggur sehingga ia mabuk dalam keadaan telanjang di kemahnya. Alkohol yang memabukannya itu membuka pintu bagi kutuk.

Minuman beralkohol merupakan minuman yang dapat membawa seseorang berbuat dosa, dan dosa membawa kutuk. Bukan berarti kita tidak boleh meminum minuman beralkohol, tapi jangan kita meminum alkohol secara berlebihan, sehingga kita tidak bisa menguasai diri.

Kejadian 9: 18-27, Nuh mengutuk anak bungsunya (merujuk kepada Kanaan = Younger Son-beno haqqatan berarti anaknya/cucunya yang terkecil (Heryanto,2003))
... berkatalah Nuh, terkutuklah Kanaan, hendaknya ia menjadi hamba yang paling hina bagi saudara-saudaranya."
Ini merupakan permulaan kutuk dalam keluarga.

Wednesday, July 17, 2013

Bercermin Dari Sepakbola


Sepakbola modern menjadi Industri besar yang saat ini didominasi oleh tim-tim sepakbola dari benua biru atau benua eropa. Penghasilan tim sepakbola di eropa bisa mencapai trilyunan rupiah, bahkan gaji seorang pemain dapat mencapai milyaran rupiah se-pekan. Kemajuan sepakbola eropa merupakan sebuah proses panjang, sepakbola di negara-negara eropa telah berkembang dan berproses lebih dari ratusan tahun. Sebuah club sepakbola di Inggris seperti Arsenal, Manchester United dsb. bahkan sudah berdiri lebih dari 100 tahun yang lalu.

PSSI baru berdiri pada tahun 1930, club sepakbola seperti Persipura Jayapura yang kini merajai Sepakbola Indonesia berdiri pada tahun 1963. Indonesia yang memiliki jumalh penduduk hampir 250 juta jiwa adalah negara yang memiliki animo besar terhadap sepakbola. Ada tiga golongan pecinta sepakbola yaitu pecinta sepakbola dalam negri (Liga Profesional Indonesia seperti ISL), pecinta sepakbola mancanegara (Liga Inggris, La Liga, Liga Itali, dsb) dan pecinta sepakbola dalam negri dan mancanegara (Liga Sepakbola manapun).

Saturday, July 13, 2013

Menciptakan Iklim Pendidikan Yang Kondusif

Persoalan mendasar yang sangat mempengaruhi kemajuan bangsa seperti Pendidikan dan Kesehatan memang kurang populer dibandingkan persoalan hukum dan Politik di Indonesia. Pendidikan adalah persoalan vital yang perlu diperhatikan demi kemajuan suatu bangsa, hal ini yang disadari oleh kaisar Hirohito dari jepang ketika baru saja kota Hiroshima dan Nagasaki di bombardir oleh Amerika. Bukan berapa prajurit atau tentara yang ia tanyakan jumlahnya, tetapi berapa jumlah guru yang tersisa. Ia sadar betul guru adalah profesi vital untuk kemajuan negrinya.

Jepang tidak memiliki minyak atau tambang yang melimpah, SDA mereka tidak ada apa-apanya jika dibandingkan sumber daya alam (SDA) Indonesia. tetapi jika melihat pendapatan negara tersebut, jumlah pendapatan negara kita sangat jauh dari mereka. Apa yang salah dengan Indonesia? satu hal, kualitas Sumber daya Manusia (SDM) kita kalah jauh dengan kualitas sumber daya manusia jepang. Hal ini membuktikan bahwa SDA yang melimpah tidak menjamin kemajuan suatu bangsa, bahkan dengan sumber daya alam yang minim, namun dengan sumber daya manusia yang berkualitas dapat memajukan suatu negara.

Monday, June 3, 2013

Identitas Yang Melekat

Edo Kondologit (foto:kapanlagi.com)

Hitam Kulit.. Keriting Rambut.. Aku Papua..
Biar Nanti langit terbelah.. Aku Papua..

Demikian penggalan syair lagu "Aku Papua" yang dinyanyikan dengan begitu emosional oleh putra Papua Edo Kondologit. Sebenarnya Edo tidak perlu mengatakan bahwa ia adalah orang Papua, jika orang di seantero indonesia melihat Edo, mereka langsung tahu kalau ia adalah orang Papua. Ya.. identitas orang Papua melekat pada kenampakan fisik orang Papua. Identitas yang melekat seperti halnya orang keturunan afrika di amerika, orang Papua di Indonesia memberi warna tersendiri bagi bangsa Indonesia. Peradaban bangsa amerika telah lebih dulu melampaui bangsa Indonesia, tercatat masalah rasis, perbudakan juga terjadi di masa lampau di negara adidaya tersebut. Perjalanan panjang negara tersebut hingga saat ini menunjukan kemajuan dalam pemikiran, kemajuan budaya, dimana tidak ada lagi atau hanya sedikit terdengar isu rasis di negara tersebut. Bahkan presiden amerika sekarang yang sudah dua kali terpilih adalah keturunan orang afrika, Barack Hussein Obama.

Perjalanan panjang bangsa Indonesia dengan orang Papua sebenarnya menunjukan peningkatan yang baik. Orang Papua sekarang tidak hanya menjadi penonton kemajuan bangsa, tetapi juga pelaku kemajuan. Penghormatan dan pengakuan terhadap orang Papua terlihat dengan begitu banyaknya orang Papua yang mengisi posisi-posisi strategis di Negara Indonesia. Identitas Papua yang melekat terhadap orang Papua tentu membawa kebanggan tersendiri bagi masyarakat Papua yang kental akan persaudaraan khasnya.

Monday, May 6, 2013

Tahun Emas, Papua Bangkit.

1 mei 2013, tepat 50 tahun yang lalu Papua secara resmi masuk ke dalam NKRI berdasarkan persetujuan dengan PBB. Saat ini Papua masih merupakan provinsi yang miskin di Indonesia di tengah kekayaan sumber daya alamnya. Miskin secara materi bagi saya merupakan hal yang memang masih sering kita jumpai di negri ini, tetapi miskin secara pendidikan, miskin pengakuan, miskin perhatian, miskin penghormatan, merupakan kemiskinan yang sesungguhnya. Kemiskinan-kemiskinan yang demikianlah yang menyebabkan orang Papua tidak merasa dirinya sebagai orang indonesia.

Bangsa Papua, harus diakui keberadaannya. Bangsa Papua telah bergabung dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), namun keberadaan bangsa Papua harus tetap dihormati, diakui dan dilestarikan. Bukankah negara kita terdiri dari berbagai suku dan bangsa, bangsa Aceh, Bangsa Maluku, Bangsa Papua, Bangsa Jawa, Bangsa Sunda, Bangsa Makassar, dll., yang kemudian bersatu dan disebut bangsa Indonesia, negara kita adalah negara politik yang kita pelajari disekolah, bukan negara berdasarkan bangsa, satu-satunya negara berdasarkan bangsa hanyalah Israel (Bangsa Israel=negara Israel). Negara kita adalah negara Demokrasi, setiap bangsa di negara ini harus dihormati keberadaannya agar tidak terjadi perpecahan, bukan hanya suatu suku/bangsa yang merupakan mayoritas di negri ini saja yang diperhatikan, dihormati, diakui dan diperlakukan dengan perlakuan-perlakuan istimewa lainnya. Suku/bangsa lain dinegri inipun perlu mendapat perlakuan yang sama.