Monday, June 3, 2013

Identitas Yang Melekat

Edo Kondologit (foto:kapanlagi.com)

Hitam Kulit.. Keriting Rambut.. Aku Papua..
Biar Nanti langit terbelah.. Aku Papua..

Demikian penggalan syair lagu "Aku Papua" yang dinyanyikan dengan begitu emosional oleh putra Papua Edo Kondologit. Sebenarnya Edo tidak perlu mengatakan bahwa ia adalah orang Papua, jika orang di seantero indonesia melihat Edo, mereka langsung tahu kalau ia adalah orang Papua. Ya.. identitas orang Papua melekat pada kenampakan fisik orang Papua. Identitas yang melekat seperti halnya orang keturunan afrika di amerika, orang Papua di Indonesia memberi warna tersendiri bagi bangsa Indonesia. Peradaban bangsa amerika telah lebih dulu melampaui bangsa Indonesia, tercatat masalah rasis, perbudakan juga terjadi di masa lampau di negara adidaya tersebut. Perjalanan panjang negara tersebut hingga saat ini menunjukan kemajuan dalam pemikiran, kemajuan budaya, dimana tidak ada lagi atau hanya sedikit terdengar isu rasis di negara tersebut. Bahkan presiden amerika sekarang yang sudah dua kali terpilih adalah keturunan orang afrika, Barack Hussein Obama.

Perjalanan panjang bangsa Indonesia dengan orang Papua sebenarnya menunjukan peningkatan yang baik. Orang Papua sekarang tidak hanya menjadi penonton kemajuan bangsa, tetapi juga pelaku kemajuan. Penghormatan dan pengakuan terhadap orang Papua terlihat dengan begitu banyaknya orang Papua yang mengisi posisi-posisi strategis di Negara Indonesia. Identitas Papua yang melekat terhadap orang Papua tentu membawa kebanggan tersendiri bagi masyarakat Papua yang kental akan persaudaraan khasnya.

Identitas yang melekat dapat membawa manfaat tetapi juga dapat menjadi boomerang bagi orang Papua itu sendiri. Hal tersebut bergantung pada bagaimana kita bertindak, berkelakuan, bertutur kata dalam kehidupan pergaulan kita dalam berbangsa dan bernegara, identitas yang melekat pada diri orang Papua dinilai dari hal-hal sederhana tersebut. Setiap tingkah laku orang Papua, dapat dinilai masyarakat sebagai budaya Papua itu sendiri, perilaku-perilaku negatif (minum alkohol, perilaku preman, dsb) membawa penilaian negatif masyarakat bukan hanya terhadap individu Papua tetapi terhadap seluruh masyarakat Papua. Sebaliknya prestasi dan perilaku positif membawa dampak positif yaitu penilaian masyarakat terhadap budaya dan masyarakat Papua. Tanyakan pada diri sendiri, apa saya juga ikut membanggakan Papua dengan perbuatan saya sehari-hari?? 

No comments:

Post a Comment